RI Butuh 5,3 Juta Ton CPO buat Solar Sawit 50% Pada 2026
Kementerian Pertanian memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan 5,3 juta ton Crude Palm Oil (CPO) untuk merealisasikan bahan bakar diesel yang dicampur dengan minyak kelapa sawit atau biodiesel 50% (B50). Produksi tersebut ditargetkan siap pada tahun 2026.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah mencapai bahan bakar B35. Untuk melompat ke B50, dibutuhkan 5,3 juta ton CPO.
“Untuk mencapai B35, lompat ke B50, kita butuh 5,3 juta ton (CPO). Kita akan proses tahun depan, mudah-mudahan paling lambat 2026,” ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (22/10/2024).
Sebelum B50, pemerintah Indonesia juga sedang mempersiapkan B40. Amran memastikan bahwa B40 dapat diimplementasikan pada Januari 2025. Meski begitu, persiapan untuk B50 dilakukan secara paralel dengan persiapan B40. “Biodiesel B50 sudah kita rancang, Januari B40 sudah jalan. Kita rancang B50 dulu karena bahannya sudah cukup,” katanya.
Amran juga memastikan bahwa pasokan CPO Indonesia masih mencukupi. Indonesia sendiri memiliki kuota ekspor CPO sebesar 26 juta ton. Menurutnya, sebagian dari porsi tersebut dapat digunakan untuk B50.
“Produksi CPO kita 46 juta ton. Sekarang di dalam negeri kita pakai 20 juta ton, kita ekspor 26 juta ton. Kalau kita ambil 5,3 juta ton, maka tidak ada masalah kan? Karena kita ekspor 26 juta ton. Kita kurangi sesuai kebutuhan dalam negeri, kita utamakan dalam negeri,” ujarnya.
Begitu juga dengan pabrik pengolahan, ia juga memastikan kesiapannya. Pekerjaan rumah (PR) selanjutnya adalah meningkatkan kapasitasnya. “Sekarang sudah mulai Januari 2025, itu (produksi) B40. Mudah-mudahan bisa lebih cepat, kapasitas pabriknya cukup untuk B50,” kata Amran.
Sumber : https://finance.detik.com/energi/d-7600762/ri-butuh-5-3-juta-ton-cpo-buat-solar-sawit-50-pada-2026